Monday, April 27, 2009
LATIHAN SH TERATE RANTING BESUKI KEMBALI NURMAL PASCA KERUSUHAN
Hari Sabtu Tanggal 18 April 2009, Siswa-siswa SH Terate mulai latihan seperti biasa. Warga SH Terate dengan semangat yg tinggi, dan juga demi cita-cita dan generasi SH Terate mendatang, warga SH Terate Ranting Besuki, kembali latihan seperti biasa.
Dengan dimulainya latihan SH Terate dalam keadaan siaga dan mencekam memang itu sudah menjadi tanggungjawab Warga SH Terate, harus bisa mengembangkan SH Terate walau dalam keadaan bagaimanapun dan efek apapun nantinya.
KArena kami mempunyai prinsip "SELAMA MATAHARI BELUM TERBIT DARI BARAT DAN SELAMA BUMI MASIH DIHUNI MANUSIA, Maka kami akan selalu berjuang untuk SH Terate.
NAmun apabila niat kami yg baik ini akan dihalangi karena " MANUSIA DAPAT DIHANCURKAN, MANUSIA DAPAT DIMATIKAN TETAPI MANUSIA TIDAK DAPAT DIKALAHKAN SELAMA MANUSIA ITU MASIH SETIA PADA HATINYA SENDIRI ATAU BER SH PADA DIRINYA SENDIRI.Tanpa pandang bulu rawe - rawe rantas malang - malang putung, demi SH Terate.
KAmi mohon kepada semua Warga SH Terate jangan bosan-bosan memberikan do'a dan semangat, dorongan serta saran dan kritik untuk kemajuan SH Terate yg kita cintai ini.
Salam dari Warga SH Terate Ranting Besuki kepada SH Terate dimuka bumi ini................. ??????
LATIHAN SH TERATE DI BEKUKAN
Dalam kejadian tersebut, polisi sudah mengantongi nama-nama dan siapa dalang penggroyokan Polisi berjanji akan menangkap dihukum sesuai dengan peraturan yg berlaku.
Dan gara-gara SH Terate Nguruk di DEsa Keboireng dan merusak rumah yg diduga juga teman pelaku penggroyokan, sehingga mengakibatkan 105 Pendekar SH dan 47 Sepeda motor digotong polisi, maka POlsek Besuki dan Polres Tulungagung membekukan kegiatan latihan SH Terate sampai waktu yg tidak ditentukan.
KAMIS, 9 April 2009
Sudah menjadi peraturan saat negara mempunya pesta demokrasi, maka Keluarga Besar SH Terate RAnting Besuki meliburkan diri
PENDEKAR SH TERATE ABSEN HANYA HARI SENIN SAJA
Namun pada dasarnya Pihak Polres memberi jangka 2 bulan absen kehadiran, namun sampai saat ini beluma adanya rambu – rambu akan selesainya absen tersebut, namun keluarga besar SH Terate berharap banyak absen tersebut segera selesai, karena memang polisi belum bisa mengungkap siapa pelaku pengrusakan rumah tersebut di Desa Keboireng Kecamatan Besuki.
Karena rumah yang dirusak oleh itu termasuk anggota dari teman-teman penggroyokan Terhadap Korban RUDI, DIDIK yang mengalami luka bacok, DIDIK, IMAM dan SUYANI RIO WICAKSONO yang mengalami luka bacok dan luka pada bibir yang mengalami pecah hingga harus menerima jahitan, namun sampai saat ini tersangka masih buron dan keberadaannya, dicari dirumahpun tidak ada.
Namun Polisi sudah menetapkan tersangka tersebut pihaknya selalu mencari dan menangkap dan akan memproses sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Tuesday, April 7, 2009
HARI SENIN DAN KAMIS ABSEN
ABSEN KE RESOR TULUNGAGUNG
Entah sampai kapan 105 Pendekar PSHT selalu memenuhi absen atas peristiwa yg terjadi pada hari HARI SABTU, 7 MARET 2009, hingga kini belum jelas kepastiaannya.
Dulur - sulur SH Terate belum tahu apa maksud yang tersembunyi.
105 PENDEKAR SH DIGARUK POLISI DAN 47 SEPEDA MOTOR
105 PENDEKAR SH DIGARUK POLISI
Bermula Pendekar SH Terate duel Jalan Desa Keboireng Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Pukul 16.30 WIB, satu lawan satu akhirnya antara mereka ada yang kalah, dan akhirnya mereka lari dengan tujuan mengabari teman untuk mengroyok Pendekar SH Terate,
Dan pada akhirnya datanglah 15 Pendekar dari perguruan lain dengan membawa pedang atau berang, pada saat itu pendekar SH Terate masih di tempat kejadian semula, mereka mengira dia mengakui kekalahannya, tak tau nya langsung membabi buta mereka akhirnya sambil berlari, merekapun menangkis senjata tajam tersebut hingga 2 Pendekar SH Terate luka – luka ditangan akibat menangkis senjata tajam, dan luka punggung akibat lari dibacok dari arah belangkang.
Pendekar SH Terate terus lari melewati ladang – ladang, sawah – sawah hingga mereka menyebrang sungai, sambil dikejar dengan mengendarai sepeda motor tersangka.
Sampai Pendekar SH Terate Yaitu RUDI dan DIDIK Warga Keboireng, dan IMAM Warga Popoh, Besuki akhirnya 17.00 WIB korban langsung lari ke Polsek Setempat, dan dimintai keterangan lebih lanjut dan surat keterangan untuk visum, Polisi melarikan ke Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung untuk di Visum karena luka bacok.
Tapi Polisi masih bingung, karena teman RUDI, Dkk yaitu SUYANTO Warga Sidem tidak tahu kemana dia lari karena diwaktu itu Pendekar SH Terate lari untuk menyelamatkan diri, akhirnya polisi mengecek ditempat kejadian terdapat ceceran darah diduga darah Sdr. SUYANTO.
Dengan bukti itu polisi terus mencari dimana Sdr. SUYANTO lari atau mungkin dia menjadi korban yang serius, setelah 1 jam mencari ternyata dia setelah ditanya terjebak disuatu jalan, tapi nasib SUYANTO sempat dihajar habis – habisan dan juga luka Bacok dilengan dan di punggung serta bibir SUYANTO yang pecah akibat pukulan .
Akhirnya SUYANTO di visum di rumah sakit, dia harus merasakan sakitnya dijahit bibirnya sebanyak 7 jahitan dan juga luka bacok lainnya.
PENDEKAR SH TERATE NGLURUK
DI DESA KEBOIRENG KECAMATAN BESUKI
Warga SH Terate waktu itu Malam Minggu pukul 21.00 yaitu jam 10 malam kebetulan pas latihan rutin, mendengar berita itu Ratusan Pendekar SH Terate ngluruk dan mencari siapa dalang pembacokan itu. Akhirnya mereka ada yang jalan kaki dan juga ada yang mengendarai sepeda motor untuk mencari siapa pelaku sesungguhnya,
Akhirnya tidak ketemu tersangka lantas mereka merusak rumah tersangka pembacokan, sepulang dari Ngluruk tersebut 105 Pandekar SH Terate DAN 47 Sepeda motor di Garuk Polisi Oleh Satuan RESOR TULUNGAGUNG dengan pasukan DAMAS.
Namun pada malam itu Satuan DAMAS Tulungagung tidak pandang bulu, siapa saja yang berkumpul salah ataupun tidak panggah digaruk. Akhirnya Para Pendekar SH Terate harus berurusan Polisi dan harus menjawab pertanyaan – pertanyaan secara MARATON dari Kepolisian Resor Tulungagung.
Selama 1 Hari 2 malam Pendekar SH Terate harus menginap di lapangan Polres Tulungagung Tanpa memakai baju dengan mengisi BAP dan agenda mendengarkan arahan dan nasehat dari Bapak Kapolres Tulungagung.
Pada Akhirnya 10 Maret 2009 Malam Selasa Pendekar SH Terate dibebaskan dari dari POLRES TULUNGAGUNG, tanpa ada tersangka yang tertinggal, dan untuk sepeda motor bisa diambil keesok harinya dengan menyertakan Foto Copy STNK dan BPKB, akhirnya Pendekar SH Terate berduyun – duyun mengambil sepeda motor.